Kamis, 09 Januari 2014

Our First Journey, it just the beginning.

             Ini liburan semester dan natal, dan di liburan ini kita buat planning untuk pergi keluar kota pertama kalinya yang cuma kita doang. jadi, yaa sebenernya gapertamapertama amat keluar kota bareng, karna perpisahan dulu kita juga keluar kota tapi itu beda, itu bareng guru dan temanteman lain yang sekarang ada yang entah berada dimana. kali ini, pertama kalinya kita keluar kota yang benarbenar cuma kita doang. asli, gue nulis ini bingung, katanya belibet, kita doangdoangasdfghjkl.
             abaikan doangdoang yang tadi, dan sekarang gue ceritain perjalanan kita. Kita pergi ke bogor, lebih tepatnya puncak, lebih tepatnya lagi di kaki puncak, lebih tepatnya lagi di gadog, lebih tepatnya lagi di tempat Mas Bayu (abangnya ijong) yang punya rumah di gadog itu untuk bisnis jamurnya. rumah, bukan vila, kalo vila disewain di pinggir jalan. itu masalah tempat. dan transportasi, pertamanya kita rencana naik mobil pribadi, tp karna takut disangka sombong dan ternyata mobilnya emang gaada, lalu apa yang mau disombongin? alhasil, kita naik transportasi umum ke bogor. naik kereta, asli kereta sekarang udah rapih, gaada tukang cangcimen (kacangbancipengamen), copet dan kawankawannya, dan jalurnya rapih. yg paling penting juga harganya, dari poris ke bogor cumannnn goopekk, eh salah itu iklan kacang, cuman goceng lebih gopek. tapi udah enjoy, kecuali bagi para lelaki, mau sekuat apapun lo berusaha dapetin bangku, ujungujungnya lo pasti berdiri juga walaupun udah purapura tidur. dan setelahh sampaii stasiun bogor, kita bingung mau naik apa, ujungujungnya, nyarter. nyarter angkot, dengan supir yang superduper pede dan tipe orang banyak omong, dan terobsesi sama fast&furious, ugalugal-an borr.
            Dengan bantuan supir pribadi kita (angkot tadi) yang notabene ternyata namanya kang Jali, aneh kan? manggil nama jawa tapi depannya kang. tapi ini bukan kang jali yang goyangnya bikin hepi, bukan, itu bapaknya deni cagur. yang ini kang angkot ugalugalan. tetapi berkat dialah kita sampai di rumah mas Bayu, sampai disana gak ada makanan, karna emang disana cuman buat tempat singgah dan karyawan jamurnya cari makan sendiri, entah itu dirumput sendiri atau rumput tetangga. dan beruntungnya, masih ada kang baso lewat depan jalan, entah itu kang baso beneran atau utusan yang kuasa untuk menjawab kelaparan kita. malam hari, banyak yang dengan songongnya gabawa jaket tebal karna gua bilang rumahnya di kaki puncak, eh malam harinya, hampir semua yang tidur mengkerut kaya ulet sutra mau jadi kepompong, kedinginan, gamake selimut pula. kecuali wasis, yang make jaket kaus kaki dan sarung tangan, tinggal berangkat ke eropa tuh anak.
           Besoknya, seperti yang udah direncanakan kita pergi ke taman bunga nusantara, yang lumayan jauh dari gadog. karena naik puncak, turun lagi, masuk cianjur, baru nyampe. untuk kesana sekarang gampang, langsung calling supir pribadi kita Kang Jali. di taman bunga, gabanyak yg dilakuin karna capek dijalan dan tadi pagi udah ke kali yang aernya kelewat seger dan kaya orang kota udik yang baru kenal kali, kita main siramsiraman air kaya perawan desa di pelem-pelem. oke, kembali ke taman bunga yang rada kota-an dikit. disana gabanyak yg kita lakuin kaya gua bilang tadi, disana yang paling teringat cuman main kejarkejaran dalam labirin, bagi tim, jadi tikus dan kucing. alhasil, sepatu berlumpur semua karna abis ujan dan labirinnya bechekbechek.
         sampe rumah jam tujuh malamm, lama karena jalan ditutup, puncak macet kaya wc umum. dijalan kang jali sempet cerita, "disini mah pacaran susah, harus kuat duit" "saya dulu punya pacar 4" kere nyeletuk "iya 4, tapi banci semua." kang jali yang gatau denger apa kaga lanjutin narasi "disini juga saya takut ketauan cewe saya, makanya sini saya pinjem topi" disitulah ada tragedi mulder yang diem ngambek karena topinya dipinjemin ke kangjali yang dalam kepalanya belum ketauan ada makhluk apa aja.
        besoknya kita pulang pagipagi dengan suasana berebutan kamr mandi, diantar supir pribadi ke stasiun, dan naik kereta ke poris. sampai dengan selamat dan sedikit narasi di kereta. Ini perjalanan pertama kita, dan ingat kita tidak berakhir disini, masih banyak tempat yang harus dijalani bersama, ini baru permulaan. yang penting ambil moment-nya.
labirin tempat kejarkejaran dan main lumpur

ini foto di''rumah"

stasiun tugu topi

ini kendaraan supir pribadi kita, angkot jurusan bubulak sukasari.

Ini Kang Jali, supir pribadi.

kali seger tempat main air kek perawan desa

transit



pemandangan dari "rumah'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar